Advocacy Coalition Framework (ACF)
Ir. Sugeng Endarsiwi
Mahasiswa Program Pascasarjana Univ. Esa Unggul Jakarta
(Candidate) MAP
===
Advokasi Koalisi Framework adalah pendekatan strategis dalam advokasi kebijakan publik yang melibatkan berbagai aktor atau kelompok yang memiliki kepentingan dan nilai yang sama untuk bekerja sama dalam memengaruhi kebijakan. Framework ini dikenal juga sebagai Advocacy Coalition Framework (ACF) dan dikembangkan oleh Paul Sabatier dan rekannya pada akhir 1980-an.
1. Tujuan Utama
ACF bertujuan untuk memahami bagaimana kebijakan publik berubah dalam jangka panjang (biasanya lebih dari satu dekade), dengan fokus pada peran koalisi aktor (stakeholder) yang memiliki keyakinan dan nilai yang sama.
2. Komponen Utama ACF
a. Subsystem Kebijakan
- Fokus ACF adalah pada policy subsystem, yaitu area kebijakan tertentu (misalnya, kebijakan lingkungan, pendidikan, kesehatan).
- Dalam subsistem ini, berbagai aktor (pemerintah, LSM, akademisi, media, dll.) berinteraksi dan bersaing untuk memengaruhi kebijakan.
b. Koalisi Advokasi
- Aktor-aktor dalam subsistem membentuk koalisi berdasarkan keyakinan inti (core beliefs) yang sama.
- Koalisi ini bekerja sama untuk memengaruhi kebijakan melalui lobi, kampanye, penelitian, dan strategi lainnya.
c. Struktur Keyakinan
ACF membagi keyakinan menjadi tiga tingkat:
- Deep core beliefs: nilai-nilai dasar (misalnya, pandangan tentang manusia dan masyarakat).
- Policy core beliefs: keyakinan tentang kebijakan di area tertentu.
- Secondary beliefs: pandangan tentang implementasi kebijakan (lebih mudah berubah).
d. Perubahan Kebijakan
Perubahan kebijakan bisa terjadi karena:
- Perubahan eksternal (misalnya, krisis ekonomi, perubahan pemerintahan).
- Pembelajaran kebijakan (policy learning) antar koalisi.
- Perubahan internal dalam koalisi.
3. Kekuatan ACF
- Mampu menjelaskan dinamika kebijakan jangka panjang.
- Menekankan pentingnya nilai dan keyakinan dalam proses kebijakan.
- Mengakui peran berbagai aktor non-pemerintah.
Contoh Penerapan
Misalnya dalam kebijakan perubahan iklim:
- Koalisi pro-lingkungan (LSM, ilmuwan, partai hijau) vs. koalisi industri (perusahaan energi, asosiasi bisnis).
- Masing-masing berusaha memengaruhi kebijakan energi dan emisi karbon.
Comments
Post a Comment